Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Diberdayakan oleh Blogger.


UPAYA PENINGKATAN NAFSU MAKAN ANAK
TERHADAP SAYURAN MELALUI KERIPIK BAYAM (Amaranthus spp.)

PAPER




OLEH
M. WILDAN AWWIBY
NIS 23237

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MAN TAMBAKBERAS JOMBANG
PROGRAM IPA
2015

BAB I


PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi  daunnya sebagai sayuran hijau. Bayam sudah sangat masyhur di kalangan masyarakat Indonesia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting, terutama bagi anak-anak yang dalam masa pertumbuhan.
            Sayuran berdaun hijau dan lebar dengan batang yang tidak terlalu tinggi ini mempunyai banyak keunggulan. Banyak kandungan nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan tubuh dapat ditemukan pada bayam. Diantaranya yaitu, sumber vitamin A, B1, C, kalsium, fosfor, magnesium, serat, besi dan protein serta rendah kalori. Bahkan ada yang mengatakan bahwa bayam adalah sayuran yang bernutrisi paling lengkap. Sayur bersarat gizi ini mempunyai banyak manfaat bagi tubuh anak. Mulai dari meningkatkan memori otak, menutrisi tulang dan sendi, menguatkan tubuh dan  membuat anak tidak mudah capek, hingga menyehatkan organ pencernaan.
            Di kalangan anak-anak, bayam identik dengan karakter “popeye si pelaut”. Dalam kartun tersebut, popeye-tokoh utama, yang mulanya bertubuh kurus dan lemah dapat berubah menjadi kuat berotot setelah memakan spinach (bayam) serta dapat mengalahkan lawannya.

 
            Kendati demikian, dalam hal mengkonsumsi sayuran jenis bayam ini, hanya segelintir anak saja yang doyan. Itupun karena mendapat paksaan dari ibu mereka. Setelah diselidiki, tenyata salah satu penyebabnya adalah  rasa dan aroma bayam yang tidak disukai oleh anak.
            Mengingat betapa pentingnya konsumsi bayam bagi anak, maka perlu adanya pengolahan sayuran bayam yang tepat dan sesuai dengan selera anak tanpa mengurangi nilai gizi yang terkandung dalam bayam.
            Maka dari itu penulis bermaksud mengatasi masalah tersebut dengan memanfaatkan keripik bayam untuk meningkatkan selera makan anak terhadap sayuran, utamanya bayam.

1.2  Rumusan Masalah
            Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan pada paper ini adalah :
1.        Bagaimana selera anak-anak dalam mengkonsumsi sayuran?
2.        Bagaimana cara meningkatkan nafsu makan anak terhadap sayuran bayam?

1.3  Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian pada paper ini adalah :
1.        Menganalisis seberapa besar selera anak dalam mengkonsumsi sayuran.
2.        Mempublikasikan cara meningkatkan nafsu makan anak melalui pembuatan keripik bayam.

1.4  Manfaat Penelitian
            Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.        Mendorong agar anak giat mengkonsumsi sayuran dengan cara yang mereka suka.
2.        Mengupayakan terpenuhinya gizi pada anak.
3.        Melatih masyarakat untuk selalu berinovasi dalam upaya peningkatan gizi anak.

 
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Bayam (Amaranthus spp.)
            Tanaman bayam berasal dari bagian tengah dan barat daya Asia. Sumber lain mengatakan, tepatnya bayam berasal dari Persia, atau yang sekarang kita kenal dengan Negara Iran. Berdasarkan daerah asalnya, sampai sekarang di Cina, bayam banyak dikenal sebagai “The Persian Green”. Sebuah artikel yang dilansir oleh Cornell University, Amerika Serikat, menyatakan bahwa kata “spinach” (bayam dalam bahasa Inggris) berasal dari kata ispanai yang memiliki arti green hand (tangan hijau). Di dalam bahasa latin, kata ini menjadi spanachia yang pada akhirnya berevolusi menjadi kata “spinach” seperti yang kita kenal sekarang.
Bayam merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi yang tinggi pada beragam ekosistem. Bayam dapat tumbuh di daerah yang beriklim panas dan dingin serta dapat tumbuh maksimal hingga 1 m. Bayam memiliki siklus hidup yang relative singkat, umur panen tanaman ini 3-4  minggu. Sistem perakarannya adalah akar tunggang dengan cabang-cabang akar  yang  bentuknya bulat panjang menyebar ke semua arah. Umumnya perbanyakan tanaman bayam dilakukan secara generative yaitu melalui biji.

              Tumbuhan ini tersebar ke daerah beriklim tropic dan sedang. Bayam dapat tumbuh baik pada ketinggian 5 – 1300 m dpl. Di Indonesia bayam dapat ditemui di pekarangan,  kebun, sepanjang tanah lumpur, bahkan sering dijumpai tumbuh liar di  berbagai tempat. Berikut ini klasifikasi tumbuhan bayam (Amaranthus spp.).
Kingdom   : Plantae
Divisi          : Spermatophyta
Sub Divisi  : Angiospermae
Kelas          : Dicotiledonae
Ordo          : Caryophyllales
Famili        : Amaranthaceae
Genus        : Amaranthus
Species       : Amaranthus spp.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Bayam, 2010)

Gambar 2.1 Tumbuhan bayam
Sumbergambar : keys.trin.org.au


2.2 Jenis-Jenis Bayam
Secara garis besar bayam digolongkan menjadi 2 jenis, bayam liar dan bayam budidaya.
A. Bayam Liar, terdiri dari:
1) Bayam tanah (Amaranthus blitum L)
2) Bayam berduri (Amaranthus spinosus L)
B. Bayam Budidaya, dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1)   Bayam cabut atau bayam putih atau bayam sekul (Amaranthus  Tricolor L), ciri-cirinya adalah :
·      Batang berwarna kemerah-merahan atau hijau keputih-putihan
·      Bunga keluar dari ketiak cabang
2)   Bayam tahun atau bayam skop atau bayamkakap (Amaranthus hybridus L), ciri-cirinya adalah :
·      Memiliki daun yang lebar
Di Indonesia sekurang-kurangnya terdapat 13  kultivar tanaman bayam. Tapi sampai saat ini terdapat 7 varietas bayam yang  dinyatakan unggul. Ketujuh varietas tersebut adalah:
1.        Giti Hijau
Bayam varietas ini sedikit bercabang, batang dan daun berwarna hijau muda.
2.        Giti Merah
Bayam varietas giti merah juga sedikit bercabang,  batang berwarna kemerah-merahan dan daunnya belang merah.

3.        Maksi
Tanaman bayam dengan varietas maksi hamper tidak bercabang,  batang dan daun berwarna kekuning-kuningan,  bunga bergerombol pada ujung batang.
4.        Raja
Bayam dengan varietas raja bercabang banyak, batang dan daun berwarna kekuning-kuningan.
5.        Betawi
Bercabang sedikit, batang dan daun berwarna hijau tua.
6.        Skop
Bercabang banyak, batang berwarna kemerah-merahan,  daun hijau keputih-putihan sampai hijau muda.
7.        Hijau
Bayam varietas ini memiliki ciri-ciri bercabang sedikit,  batang dan daun berwarna hijau keputih-putihan.

2.3 Kandungan Gizi Bayam
Komposisi kandungan gizi bayam dalam 100 gram  dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.3 Kandungan gizi pada 100 g bayam
ZAT GIZI BAYAM
Energi
36 kal
Protein    
3,5 g
Lemak   
0,5 g
Karbohidrat
6,5 g
Serat 
0,8 g
Kalsium
267 mg
Fosfor
67 mg
Besi
3,9 mg
Vitamin A
6,1 mg
Vitamin B1
0,1 mg
Vitamin C
10,0mg
Air 
86,9 g

Sumber : Pusat Litbang Gizi, Depkes
Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan, 1995

2.4 Manfaat Bayam
Menurut Marzuki Iskandar, STP, MTP, Dosen Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Depkes RI Jakarta II, Bayam sangat baik sebagai sumber protein,  terutama asam amino. Bayam memiliki asam amino yang sangat penting untuk pembentukan otak. Dari segi lemak, bayam termasuk sayuran yang  tidak mengandung kolestrol,  artinya bayam aman untuk dikonsumsi sebanyak apapun. Lemak yang terdapat dalam bayam juga termasuk lemak yang jenisnya baik,  yaitu lemak tak jenuh. Vitamin dalam bayam sangat penting, misalnya vitamin A  yang bagus untuk mata serta mempertahankan daya tahan tubuh,  sehingga anak tak mudah terserang penyakit. Vitamin C dan E  untuk antioksidan, sehingga bagi anak yang rajin mengkonsumsi bayam, bisa memiliki kulit yang halus. Selain itu,  antioksidan juga mampu mencegah radikal bebas. Kemudian posfor dapat dimanfaatkan untuk pembentukan tulang dan gigi. Jadi, jika dilihat dari komposisi gizinya, bayam sangat baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang dalam masa pertumbuhan.

BAB III
METODE PENULISAN

3.1 Rancangan Penulisan
Judul Penulisan           : Upaya Peningkatan Nafsu Makan Anak Terhadap Sayuran Melalui Keripik Bayam (Amaranthus Spp.)

3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu Penulisan         : 4 Januari 2015 – 31 Januari 2015
Lokasi Penulisan         : MAN Tambakberas
Jenis Penulisan            : Deskriptif Kualitatif

3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah Metode Studi Literature dan eksperimen. Metode Studi Literature adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil data buku literature di perpustakaan, internet, media cetak, dan lainnya. Selain itu, saya juga menggunakan metode eksperimen yang dilanjutkan dengan uji organoleptik. Uji organoleptik ditujukan untuk mengetahui tingkat penerimaan anak-anak. direpresentasikan oleh 30 orang panelis yang terdiri atas 30 santri yang berumur 6-13 tahun di lingkungan sekitar Man Tambakberas Jombang. Skala yang digunakan untuk hasil uji organoleptik mengacu pada skala Likert.
Pada tahap pengujian terhadap produk Keripik berbahan dasar Daun bayam ini, terdapat lima parameter yang diujikan, yakni rasa, aroma, warna, kerenyahan, dan tingkat kesukaan secara keseluruhan. Respon panelis terhadap masing-masing parameter diukur melalui lima skala penilaian dengan keterangan sebagai berikut:
a.                   Skala 1 : Sangat suka.
b.                  Skala 2 : Suka.
c.                   Skala 3 : Netral
d.                  Skala 4 : Kurang Suka
e.                   Skala 5 : Tidak Suka
Tingkat penerimaan produk oleh masyarakat ditentukan dengan menghitung prosentase masing-masing skala. Jika jumlah panelis yang memilih skala 4 dan 5 lebih dari 30%, maka disimpulkan bahwa produk tidak diterima masyarakat, dan sebaliknya.  Prosentase perolehan skala dihitung menggunakan rumus berikut.

% Skala x =  x 100%
3.4 Langkah Kerja
3.4.1 Tahap Awal Pembuatan Keripik Bayam (Amaranthus spp.)
Pembuatan keripik bayam (Amaranthus spp.) sangatlah mudah dan praktis. Berikut ini bahan-bahan dan bumbu yang digunakan untuk membuat keripik bayam.
Bahan dasar :
Ø  2 ikat sayur bayam hijau/merah, berdaun lebar dan besar
Ø  200 gram tepung beras
Ø  air secukupnya
Ø  minyak goreng secukupnya
Bumbu halus :
Ø  4 siung bawang putih, dipotong kasar
Ø  1 sendok teh ketumbar
Ø  3 butir kemiri, dirajang
Ø  1 ruas jari kunyit, dipotong kasar
Ø  Bumbu penyedap secukupnya

Gambar : 3.4.1 Pencampuran bayam dengan tepung

3.4.2                                Cara Membuat Keripik Bayam
Berikut langkah-langkah dalam pembuatan keripik bayam.
1.        Daun bayam dibersihkan satu persatu, usahakan daun bayam yang besar
2.        Semua bahan bumbu halus dicuci bersih lalu digiling menggunakan chopper hingga halus.
3.        Siapkan mangkuk agak lebar, campurkan tepung beras dan air,  aduk hingga tercampur rata, jangan terlalu encer.
4.        Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan tadi ke dalam adonan tepungnya,  aduk rata kembali.
5.        Siapkan wajan, panaskan minyak goreng.
6.        Lalu dengan pisau penjepit, celupkan satu persatu daun bayam ke dalam adonan tepung dan masukkan ke dalam minyak yang sudah panas.
7.        Goreng hingga matang berwarna kecokelatan dan kering.
8.        Simpan di dalam toples dan tutup jika sudah dingin.
9.        Camilan sayuran pun siap disajikan.

Gambar 3.4.2 Keripik bayam yang siap saji
Tips :
·      Gunakan tepung beras yang masih baru, dan sudah terjamin kualitasnya.
·      Jika ingin praktis, bisa juga menggunakan tepung berbumbu yang siap pakai.
·      Jika ingin mempunyai rasa keju, bisa ditambahkan keju bubuk kering yang dijual di pasar

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Minat Anak terhadap Sayur
Mengkonsumsi sayur merupakan salah satu syarat dalam memenuhi menu gizi seimbang. Sayur merupakan makanan penting yang harus selalu dikonsumsi setiap kali makan, terutama bagi anak. Membiasakan anak untuk mengkonsumsi sayur sejak dini sangat penting, dengan mengkonsumsi sayur yang dibiasakan sejak dini agar menjadi suatu kebiasaan baik hingga dewasa.
Konsumsi sayur pada anak masih sangat minim dan masih banyak yang belum sesuai dengan rekomendasi. Menurut Pedoman Gizi Seimbang (2014), bagi anak balita dan anak usia sekolah dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran sebanyak 250 gram (setara dengan 2,5 porsi atau 2,5 gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan).

Penelitian yang telah dilakukan oleh Ratu dalam Kumboyono (2013) mengungkapkan bahwa sekitar 90% anak mengkonsumsi sayuran <3 porsi/hari. Tidak hanya di Indonesia, dari survey data kesehatan nasional Inggris diketahui bahwa konsumsi sayur pada anak masih sangat sedikit, yakni kurang dari 5 porsi per hari. Tidak jauh berbeda dengan fakta yang terjadi di Amerika, menurut O’connor et.al, anak-anak usia prasekolah di Amerika mengkonsumsi mengkonsumsi sayuran hanya 25% dari kebutuhan sehari. Kebanyakan dari anak-anak lebih menyukai untuk mengkonsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh dan energi tinggi lebih dari yang direkomendasikan serta tinggi dalam mengkonsumsi makanan minuman dengan pemanis buatan, namun rendah dalam mengkonsumsi sayur. Kekurangan konsumsi sayur pada anak dapat menimbulkan berbagai penyakit dikemudian hari. Rendahnya konsumsi sayur dan buah ini berkaitan dengan meningkatnya risiko terjadinya penyakit-penyakit kronik seperti penyakit jantung dan diabetes. Anak yang mengkonsumsi sayur dalam jumlah tinggi pada masa kanak-kanaknya memiliki kesehatan yang lebih baik. Selain itu, kekurangan sayur juga dapat memberikan dampak buruk pada mata, juga dapat menyebabkan anemia dengan gejala seperti lemah, letih, lesu, kurang konsentrasi dan malas pada anak.
Konstipasi juga akan menjadi penyakit yang akan dialami bila anak kurang mengkonsumsi sayur. Menurut Horne, kurang mengkonsumsi juga erat kaitannya dengan obesitas. Horne juga menambahkan bahwa dengan rajin mengkonsumsi sayur waktu makan maka akan menghindari terjadinya kenaikan berat badan.
Asupan sayur juga berperan penting dalam perkembangan mental dan fisik pada anak. Secara umum, anak-anak yang tinggal di negara berkembang termasuk Indonesia lebih sulit mengonsumsi sayur dibandingkan dengan anak-anak di negara maju. Mereka justru akan menghindari makanan-makanan yang menyehatkan seperti sayur.
 4.2 Cara Meningkatkan Nafsu Makan Anak Terhadap Sayuran Bayam
Beberapa Ibu bahkan mengeluh, anaknya sungguh tidak mau makan sayur. Setiap kali dipaksa, malah dimuntahkan. Tak jarang sang Ibu sampai merasa stres dan akhirnya mengalah, anaknya hanya mau makan dengan makanan kesukaannya saja, misalkan ayam goreng.
Beberapa Ibu bahkan mengeluh, anaknya sungguh tidak mau makan sayur. Alhasil, siasat menyembunyikan sayuran dalam makanan pun Ibu lakukan agar anak mau makan sayur. Agar kejadiannya tidak menyusahkan seperti itu, memang sebaiknya sejak dini buah hati sudah dikenalkan dengan sayur.
Agar kejadiannya tidak menyusahkan seperti itu, memang sebaiknya sejak dini buah hati sudah dikenalkan dengan sayur. Jangan menyerah kalau anak tidak suka, tetapi juga jangan sampai membuat anak menjadi trauma karena dipaksa. Berikut adalah beberapa kiat agar anak mau makan sayur, bahkan menyenanginya:
1.                Sajikan Sayur Ketika Mereka Lapar
Seorang pakar kesehatan keluarga, Dr. AnnKulze, mengatakan bahwa pada dasarnya ketika anak lapar, mereka akan makan. Karena itu, sebelum waktu makan tiba, Ibu bisa mencoba membangkitkan selera makan mereka dengan sayuran yang berwarna-warni.
2.             Makan Bersama Mereka
Terdengarnya cukup sederhana namun apabila dilakukan, hasilnya lumayan manjur lho. Ajak anak untuk makan bersama dengan Ibu dan keluarga, dan tunjukkan bahwa Ibu beserta semua anggota keluarga lainnya menyukai sayuran, sehingga anak tergoda untuk mencobanya. Bila anak melihat Ibu dan anggota keluarga lain makan sayuran dan makanan sehat lainnya, hal itu akan menjadi contoh yang baik buat dia. Bisa jadi saat makan bersama tanpa disuruh si anak akan segera meraih piring dan ikut menikmati sayuran.



3.             Sembunyikan Sayur dalam Makanan Lain
Modifikasi beberapa makanan favorit buah hati dengan mencampurnya dengan berbagai sayur. Semakin kreatif Ibu membuat makanan yang mengandung sayuran dan buah, kebutuhan nutrisi buah hati pun akan terpenuhi dengan baik.
4.                Buatlah Bentuk Seunik Mungkin
Anak selalu tertarik dengan bentuk yang unik. Karena itu, Ibu bisa mencoba menyajikan sayuran dengan bentuk dan tampilan yang lebih unik. Salah satu caranya adalah dengan membuat sayuran sebagai camilan yaitu keripik bayam. Keripik bayam merupakan salah satu cara yang  dapat dilakukan untuk mengatasi si kecil yang tidak suka atau tidak bisa makan sayur. Rasanya yang gurih dan renyah dapat mengalihkan perhatian bahwa yang dimakan tersebut adalah bayam.
4.3 Minat Anak terhadap Keripik Bayam
Berikut ini persentase hasil uji organoleptik penerimaan anak terhadap keripik bayam (Amaranthus spp.), yang disajikan dalam Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.3 Persentase uji organoleptik Keripik Berbahan Dasar Daun Bayam (Amaranthus spp.)
No.
Parameter
Skala Kesukaan
1
2
3
4
5
 1.
Rasa
13,33%
70%
10%
3,33%
3,33%
2.
Aroma
26,67%
36,67%
23,33%
10%
3,33%
3.
Kerenyahan
93,33%
6,67%
0%
0%
0%
4.
Warna
30%
33,33%
20%
10%
6,67%
5.
Keseluruhan
40%
36,67%
13,33%
6,67%
3,33%
a.    Rasa
Karakter rasa produk yang dihasilkan adalah rasa gurih khas, dengan variasi bumbu yang merata dan meresap pada Daun Bayam (Amaranthus spp.). Hasil uji organoleptik terhadap parameter rasa diperoleh bahwa 13,33% panelis menyatakan sangat suka, 70% suka, 10% netral, 3,33% kurang suka, dan 3,33% tidak suka. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa persentase panelis yang kurang dan tidak menyukai rasa produk kurang dari 10%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dari segi rasa produk inovasi Keripik Berbahan Dasar Daun Bayam (Amaranthus spp.) dapat diterima oleh panelis.

b.    Aroma
Bayam (Amaranthus spp.) pada dasarnya memiliki aroma yang tidak disukai anak-anak, namun setelah diolah menjadi keripik, aroma bayam yang semula tidak sedap menjadi ennak dan menarik perhatian anak-anak.
Terhadap aroma sampel, 26,67% panelis menyatakan sangat menyukai, 36,67% suka, 23,33% netral, 10% kurang suka, dan 3,33% tidak suka. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa lebih dari 60% panelis dapat menerima aroma produk. Dapat disimpulkan bahwa dari segi aroma, produk inovasi Keripik Berbahan Dasar Daun Bayam (Amaranthus spp.) dapat diterima oleh panelis.

c. Kerenyahan
Kerenyahan yang dimaksudkan adalah kerenyahan Daun Bayam (Amaranthus spp.) setelah menjadi produk keripik. Aspek kerenyahan dipilih karena pada umumnya anak suka terhadap makanan yang renyah.
Berdasarkan uji organoleptik, 93,33% panelis menyatakan sangat suka, 6,67% suka, 0% netral, 0% kurang suka, dan 0% tidak suka. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 100% panelis menyukai kerenyahan produk. Dengan demikian, dari segi kerenyahan Keripik Bayam (Amaranthus spp.) sangat disukai anak-anak.

d.   Warna
Warna merupakan aspek penting dalam menarik minat anak terhadap makanan. Warna pada produk merupakan kombinasi dari warna hijau gelap kekuningan yang diperoleh Bayam (Amaranthus spp.) setelah tercampur dengan tepung beras.
Uji organoleptik terhadap warna diperoleh persentase 30% menyatakan sangat suka, 33,33% suka, 20% netral, 10% kurang suka, dan 6,67% tidak suka. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa persentase tidak suka kurang dari 30%, sehingga dapat disimpulkan bahwa dari segi warna produk Keripik Berbahan Dasar Daun Bayam (Amaranthus spp.) dapat diterima oleh panelis.

e.  Keseluruhan (Overall Acceptance)
Variabel terakhir yang diujikan yaitu tingkat kesukaan panelis terhadap karakter produk secara keseluruhan. Hasil yang diperoleh yakni 40% panelis menyatakan sangat suka, 36,67% suka, 13,33% netral, 6,67% kurang suka, dan 3,33% tidak suka.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mayoritas panelis menyukai produk inovasi Keripik Berbahan Dasar Daun Bayam (Amaranthus spp.). Total jumlah panelis yang menyatakan kurang suka dan tidak suka kurang dari 10%.
Berdasarkan hasil analisis dari lima parameter yang diujikan meliputi rasa, aroma, kerenyahan, dan keseluruhan, produk Keripik Berbahan Dasar Daun Bayam (Amaranthus spp.) disukai oleh panelis. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa produk inovasi Keripik Berbahan Dasar Daun Bayam (Amaranthus spp.) memiliki potensi yang baik untuk digunakan sebagai upaya peningkatan nafsu makan anak terhadap sayuran utamanya bayam dari segi uji organoleptik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
            Berdasarkan penelitian mengenai upaya peningkatan nafsu makan anak terhadap sayuran melalui keripik bayam (amaranthus spp.), maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.    Sayuran bayam mempunyai banyak gizi, yaitu energi,  protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B1, vitamin C, dan air. Yang bermanfaat bagi anak-anak, diantaranya adalah meningkatkan memori otak, membentuk penglihatan yang lebih baik, menutrisi tulang dan sendi, dan lain-lain.
2.    Minat anak terhadap sayur sangat minim, yaitu sekitar 90% anak mengkonsumsi sayuran <3 porsi/hari. Padahal kebutuhan anak terhadap sayur sangat tinggi, sebanyak 250 gram (setara dengan 2,5 porsi atau 2,5 gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan). Untuk itu perlu adanya usaha untuk membuat anak mau mengkonsumsi sayuran, terutama bayam yaitu dengan melalui pembuatan keripik bayam.
3.    Berdasarkan uji organoleptic yang penulis lakukan, keripik bayam (Amaranthus spp.) dapat mendongkrak minat anak-anak dalam mengkonsumsi sayuran.

5.2 Saran
     Adapun saran yang ingin dikemukakan penulis yaitu :
1.    Adanya penelitian lebih lanjut tentang pengupayaan konsumsi sayur pada anak-anak.
2.    Diharapkan adanya tindakan lebih lanjut terhadap pembuatan keripik bayam (Amaranthus spp.) supaya anak-anak dapat mengkonsumsi sayur sesuai dengan cara yang mereka suka.





DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, Diana. 2014. Bayam untuk anak. Jakarta : Gramedia.
Lembaga Biologi Nasional. 1980. Sayur-sayuran. Jakarta : Balai Pustaka.
Anonim.http://aneka-tanaman-indonesia.blogspot.com/2013/04/aneka-jenis-tanaman-bayam-dan-khasiatnya.
Diakses pada 29 Januari 2015.
Diakses pada tanggal 19 Januari 2015.
=view&typ=html&file=296894.pdf&ftyp=potongan&tahun=2014&potongan=S1-2014-296894 chapter1.pdf.
Diakses pada tanggal 20 Januari 2015
Diakses pada tanggal 19 Januari 2015.
Diakses pada tanggal 29 Januari 2015.
Diakses pada tanggal 29 Januari 2015.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com