
UPAYA PENINGKATAN NAFSU MAKAN
ANAK
PAPER
OLEH
M. WILDAN AWWIBY
NIS 23237
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
INDONESIA
MAN TAMBAKBERAS JOMBANG
PROGRAM IPA
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai
sayuran hijau. Bayam sudah sangat masyhur di kalangan masyarakat Indonesia.
Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting, terutama bagi anak-anak yang dalam
masa pertumbuhan.
Sayuran berdaun hijau dan lebar
dengan batang yang tidak terlalu tinggi ini mempunyai banyak keunggulan. Banyak
kandungan nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan tubuh dapat ditemukan pada bayam. Diantaranya
yaitu, sumber vitamin A, B1, C, kalsium, fosfor, magnesium, serat, besi dan
protein serta rendah kalori. Bahkan ada yang mengatakan bahwa bayam adalah
sayuran yang bernutrisi paling lengkap. Sayur bersarat gizi ini mempunyai
banyak manfaat bagi tubuh anak. Mulai dari meningkatkan memori otak, menutrisi
tulang dan sendi, menguatkan tubuh dan
membuat anak tidak mudah capek, hingga menyehatkan organ pencernaan.
Di kalangan anak-anak, bayam identik
dengan karakter “popeye si pelaut”. Dalam kartun tersebut, popeye-tokoh utama,
yang mulanya bertubuh kurus dan lemah dapat berubah menjadi kuat berotot
setelah memakan spinach (bayam) serta
dapat mengalahkan lawannya.
|
Mengingat betapa pentingnya konsumsi
bayam bagi anak, maka perlu adanya pengolahan sayuran bayam yang tepat dan
sesuai dengan selera anak tanpa mengurangi nilai gizi yang terkandung dalam
bayam.
Maka dari itu penulis bermaksud
mengatasi masalah tersebut dengan memanfaatkan keripik bayam untuk meningkatkan
selera makan anak terhadap sayuran, utamanya bayam.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka
permasalahan pada paper ini adalah :
1.
Bagaimana
selera anak-anak dalam mengkonsumsi sayuran?
2.
Bagaimana
cara meningkatkan nafsu makan anak terhadap sayuran bayam?
1.3 Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka
tujuan penelitian pada paper ini adalah :
1.
Menganalisis
seberapa besar selera anak dalam mengkonsumsi sayuran.
2.
Mempublikasikan
cara meningkatkan nafsu makan anak melalui pembuatan keripik bayam.
1.4 Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Mendorong agar anak giat mengkonsumsi sayuran dengan
cara yang mereka suka.
2.
Mengupayakan terpenuhinya gizi pada anak.
3.
Melatih masyarakat untuk selalu berinovasi dalam
upaya peningkatan gizi anak.

KAJIAN PUSTAKA
Tanaman
bayam berasal dari bagian tengah dan barat daya Asia. Sumber lain mengatakan,
tepatnya bayam berasal dari Persia, atau yang sekarang kita kenal dengan Negara
Iran. Berdasarkan daerah asalnya, sampai sekarang di Cina, bayam banyak dikenal
sebagai “The Persian Green”. Sebuah artikel yang dilansir oleh Cornell University, Amerika Serikat,
menyatakan bahwa kata “spinach”
(bayam dalam bahasa Inggris) berasal dari kata ispanai yang memiliki arti green hand (tangan hijau). Di dalam
bahasa latin, kata ini menjadi spanachia
yang pada akhirnya berevolusi menjadi kata “spinach”
seperti yang kita kenal sekarang.
Bayam
merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat
gas CO2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi yang tinggi pada beragam
ekosistem. Bayam dapat tumbuh di daerah yang beriklim panas dan dingin
serta dapat tumbuh maksimal
hingga 1 m. Bayam memiliki siklus hidup
yang relative singkat, umur panen tanaman ini 3-4 minggu. Sistem perakarannya adalah akar tunggang
dengan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang menyebar ke semua
arah. Umumnya perbanyakan tanaman bayam dilakukan secara generative yaitu
melalui biji.
Kingdom :
Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotiledonae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Species : Amaranthus spp.
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotiledonae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Species : Amaranthus spp.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Bayam,
2010)
Gambar 2.1 Tumbuhan bayam
Sumbergambar : keys.trin.org.au
2.2 Jenis-Jenis Bayam
Secara garis besar bayam digolongkan menjadi 2 jenis, bayam liar dan bayam
budidaya.
A.
Bayam Liar, terdiri
dari:
1) Bayam tanah (Amaranthus blitum L)
2) Bayam berduri (Amaranthus spinosus L)
1) Bayam tanah (Amaranthus blitum L)
2) Bayam berduri (Amaranthus spinosus L)
1)
Bayam
cabut atau bayam putih atau bayam sekul (Amaranthus Tricolor L), ciri-cirinya adalah :
·
Batang
berwarna kemerah-merahan atau hijau keputih-putihan
·
Bunga
keluar dari ketiak cabang
2)
Bayam
tahun atau bayam skop atau bayamkakap (Amaranthus hybridus L),
ciri-cirinya adalah :
·
Memiliki
daun yang lebar
Di Indonesia sekurang-kurangnya terdapat 13 kultivar tanaman bayam. Tapi sampai saat ini
terdapat 7 varietas bayam yang
dinyatakan unggul. Ketujuh varietas tersebut adalah:
1.
Giti Hijau
Bayam varietas ini sedikit bercabang, batang dan daun
berwarna hijau muda.
2.
Giti Merah
Bayam varietas giti merah juga sedikit bercabang, batang berwarna kemerah-merahan dan daunnya
belang merah.
3.
Maksi
Tanaman bayam dengan varietas maksi hamper tidak
bercabang, batang dan daun berwarna
kekuning-kuningan, bunga bergerombol
pada ujung batang.
4.
Raja
Bayam dengan varietas raja bercabang banyak, batang dan
daun berwarna kekuning-kuningan.
5.
Betawi
Bercabang
sedikit, batang dan daun berwarna hijau tua.
6.
Skop
Bercabang
banyak, batang berwarna kemerah-merahan,
daun hijau keputih-putihan sampai hijau muda.
7.
Hijau
Bayam varietas ini memiliki ciri-ciri bercabang
sedikit, batang dan daun berwarna hijau
keputih-putihan.
2.3
Kandungan Gizi Bayam
Komposisi kandungan gizi
bayam dalam 100 gram dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 2.3 Kandungan gizi pada 100 g
bayam
ZAT GIZI BAYAM
|
|
Energi
|
36 kal
|
Protein
|
3,5 g
|
Lemak
|
0,5 g
|
Karbohidrat
|
6,5 g
|
Serat
|
0,8 g
|
Kalsium
|
267 mg
|
Fosfor
|
67 mg
|
Besi
|
3,9 mg
|
Vitamin A
|
6,1 mg
|
Vitamin B1
|
0,1 mg
|
Vitamin C
|
10,0mg
|
Air
|
86,9 g
|
Sumber : Pusat Litbang
Gizi, Depkes
Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan, 1995
Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan, 1995
2.4
Manfaat Bayam
Menurut Marzuki Iskandar, STP, MTP,
Dosen Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Depkes RI Jakarta II, Bayam sangat baik
sebagai sumber protein, terutama asam
amino. Bayam memiliki asam amino yang sangat penting untuk pembentukan otak.
Dari segi lemak, bayam termasuk sayuran yang
tidak mengandung kolestrol,
artinya bayam aman untuk dikonsumsi sebanyak apapun. Lemak yang terdapat
dalam bayam juga termasuk lemak yang jenisnya baik, yaitu lemak tak jenuh. Vitamin dalam bayam
sangat penting, misalnya vitamin A yang
bagus untuk mata serta mempertahankan daya tahan tubuh, sehingga anak tak mudah terserang penyakit.
Vitamin C dan E untuk antioksidan,
sehingga bagi anak yang rajin mengkonsumsi bayam, bisa memiliki kulit yang
halus. Selain itu, antioksidan juga
mampu mencegah radikal bebas. Kemudian posfor dapat dimanfaatkan untuk
pembentukan tulang dan gigi. Jadi, jika dilihat dari komposisi gizinya, bayam
sangat baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang dalam masa pertumbuhan.

METODE
PENULISAN
3.1 Rancangan Penulisan
Judul Penulisan : Upaya Peningkatan Nafsu Makan Anak
Terhadap Sayuran Melalui Keripik Bayam (Amaranthus Spp.)
3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu Penulisan :
4 Januari 2015 – 31 Januari 2015
Lokasi Penulisan :
MAN Tambakberas
Jenis Penulisan : Deskriptif Kualitatif
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data yang penulis gunakan adalah Metode Studi Literature dan
eksperimen. Metode Studi Literature adalah metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan mengambil data buku literature di perpustakaan, internet,
media cetak, dan lainnya. Selain itu, saya juga menggunakan metode eksperimen
yang dilanjutkan dengan uji organoleptik. Uji organoleptik ditujukan untuk
mengetahui tingkat penerimaan anak-anak. direpresentasikan oleh 30 orang
panelis yang terdiri atas 30 santri yang berumur 6-13 tahun di lingkungan
sekitar Man Tambakberas Jombang. Skala yang digunakan untuk hasil uji
organoleptik mengacu pada skala Likert.
a.
Skala 1 : Sangat suka.
b.
Skala 2 : Suka.
c.
Skala 3 : Netral
d.
Skala 4 : Kurang Suka
e.
Skala 5 : Tidak Suka
Tingkat
penerimaan produk oleh masyarakat ditentukan dengan menghitung prosentase
masing-masing skala. Jika jumlah panelis yang memilih skala 4 dan 5 lebih dari
30%, maka disimpulkan bahwa produk tidak diterima masyarakat, dan
sebaliknya. Prosentase perolehan skala
dihitung menggunakan rumus berikut.
% Skala x =
x 100%

3.4 Langkah Kerja
Pembuatan keripik bayam (Amaranthus spp.) sangatlah mudah dan praktis. Berikut ini bahan-bahan dan
bumbu yang digunakan untuk membuat keripik bayam.
Bahan dasar :
Ø
2
ikat sayur bayam hijau/merah, berdaun lebar dan besar
Ø
200
gram tepung beras
Ø
air
secukupnya
Ø
minyak
goreng secukupnya
Bumbu halus :
Ø
4
siung bawang putih, dipotong kasar
Ø
1
sendok teh ketumbar
Ø
3
butir kemiri, dirajang
Ø
1
ruas jari kunyit, dipotong kasar
Ø
Bumbu
penyedap secukupnya

Gambar : 3.4.1 Pencampuran bayam dengan tepung
Sumber : panjiirfan.wordpress.com
3.4.2
Cara Membuat Keripik Bayam
Berikut
langkah-langkah dalam pembuatan keripik bayam.
1.
Daun
bayam dibersihkan satu persatu, usahakan daun bayam yang besar
2.
Semua
bahan bumbu halus dicuci bersih lalu digiling menggunakan chopper hingga halus.
3.
Siapkan
mangkuk agak lebar, campurkan tepung beras dan air, aduk hingga tercampur rata, jangan terlalu
encer.
4.
Masukkan
bumbu yang sudah dihaluskan tadi ke dalam adonan tepungnya, aduk rata kembali.
5.
Siapkan
wajan, panaskan minyak goreng.
6.
Lalu
dengan pisau penjepit, celupkan satu persatu daun bayam ke dalam adonan tepung
dan masukkan ke dalam minyak yang sudah panas.
7.
Goreng
hingga matang berwarna kecokelatan dan kering.
8.
Simpan
di dalam toples dan tutup jika sudah dingin.
9.
Camilan
sayuran pun siap disajikan.

Gambar 3.4.2 Keripik bayam yang siap saji
Tips
:
·
Gunakan
tepung beras yang masih baru, dan sudah terjamin kualitasnya.
·
Jika
ingin praktis, bisa juga menggunakan tepung berbumbu yang siap pakai.
·
Jika
ingin mempunyai rasa keju, bisa ditambahkan keju bubuk kering yang dijual di
pasar

PEMBAHASAN
4.1 Minat Anak terhadap Sayur
Mengkonsumsi sayur merupakan salah satu
syarat dalam memenuhi menu gizi seimbang. Sayur merupakan makanan penting yang
harus selalu dikonsumsi setiap kali makan, terutama bagi anak. Membiasakan anak
untuk mengkonsumsi sayur sejak dini sangat penting, dengan mengkonsumsi sayur
yang dibiasakan sejak dini agar menjadi suatu kebiasaan baik hingga dewasa.
Konsumsi sayur pada anak masih sangat minim
dan masih banyak yang belum sesuai dengan rekomendasi. Menurut Pedoman Gizi
Seimbang (2014), bagi anak balita dan anak usia sekolah dianjurkan untuk
mengkonsumsi sayuran sebanyak 250 gram (setara dengan 2,5 porsi atau 2,5 gelas
sayur setelah dimasak dan ditiriskan).
Konstipasi juga akan menjadi penyakit yang
akan dialami bila anak kurang mengkonsumsi sayur. Menurut Horne, kurang
mengkonsumsi juga erat kaitannya dengan obesitas. Horne juga menambahkan bahwa
dengan rajin mengkonsumsi sayur waktu makan maka akan menghindari terjadinya
kenaikan berat badan.
Asupan sayur juga berperan penting dalam
perkembangan mental dan fisik pada anak. Secara umum, anak-anak yang tinggal di
negara berkembang termasuk Indonesia lebih sulit mengonsumsi sayur dibandingkan
dengan anak-anak di negara maju. Mereka justru akan menghindari makanan-makanan
yang menyehatkan seperti sayur.
4.2 Cara Meningkatkan Nafsu Makan Anak Terhadap Sayuran Bayam
Beberapa Ibu
bahkan mengeluh, anaknya sungguh tidak mau makan sayur. Setiap kali dipaksa, malah
dimuntahkan. Tak jarang sang Ibu sampai merasa stres dan akhirnya mengalah,
anaknya hanya mau makan dengan makanan kesukaannya saja, misalkan ayam goreng.
Beberapa Ibu
bahkan mengeluh, anaknya sungguh tidak mau makan sayur. Alhasil, siasat
menyembunyikan sayuran dalam makanan pun Ibu lakukan agar anak mau makan sayur.
Agar kejadiannya tidak menyusahkan seperti itu, memang sebaiknya sejak dini
buah hati sudah dikenalkan dengan sayur.
Agar
kejadiannya tidak menyusahkan seperti itu, memang sebaiknya sejak dini buah
hati sudah dikenalkan dengan sayur. Jangan menyerah kalau anak tidak suka,
tetapi juga jangan sampai membuat anak menjadi trauma karena dipaksa. Berikut
adalah beberapa kiat agar anak mau makan sayur, bahkan menyenanginya:
1.
Sajikan Sayur Ketika Mereka Lapar
Seorang pakar
kesehatan keluarga, Dr. AnnKulze, mengatakan bahwa pada dasarnya ketika anak
lapar, mereka akan makan. Karena itu, sebelum waktu makan tiba, Ibu bisa
mencoba membangkitkan selera makan mereka dengan sayuran yang berwarna-warni.
2.
Makan Bersama Mereka
Terdengarnya
cukup sederhana namun apabila dilakukan, hasilnya lumayan manjur lho. Ajak anak
untuk makan bersama dengan Ibu dan keluarga, dan tunjukkan bahwa Ibu beserta
semua anggota keluarga lainnya menyukai sayuran, sehingga anak tergoda untuk
mencobanya. Bila anak melihat Ibu dan anggota keluarga lain makan sayuran dan
makanan sehat lainnya, hal itu akan menjadi contoh yang baik buat dia. Bisa
jadi saat makan bersama tanpa disuruh si anak akan segera meraih piring dan
ikut menikmati sayuran.
3.
Sembunyikan Sayur dalam Makanan Lain
Modifikasi
beberapa makanan favorit buah hati dengan mencampurnya dengan berbagai sayur.
Semakin kreatif Ibu membuat makanan yang mengandung sayuran dan buah, kebutuhan
nutrisi buah hati pun akan terpenuhi dengan baik.
4.
Buatlah Bentuk Seunik Mungkin
Anak selalu tertarik dengan bentuk yang unik. Karena itu,
Ibu bisa mencoba menyajikan sayuran dengan bentuk dan tampilan yang lebih unik.
Salah satu caranya adalah dengan membuat sayuran sebagai camilan yaitu keripik
bayam. Keripik bayam merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi si kecil yang
tidak suka atau tidak bisa makan sayur. Rasanya yang gurih dan renyah dapat
mengalihkan perhatian bahwa yang dimakan tersebut adalah bayam.
4.3 Minat Anak terhadap Keripik Bayam
Berikut ini persentase
hasil uji organoleptik penerimaan anak terhadap keripik bayam (Amaranthus spp.), yang disajikan dalam Tabel 4.4 berikut.
No.
|
Parameter
|
Skala
Kesukaan
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1.
|
Rasa
|
13,33%
|
70%
|
10%
|
3,33%
|
3,33%
|
2.
|
Aroma
|
26,67%
|
36,67%
|
23,33%
|
10%
|
3,33%
|
3.
|
Kerenyahan
|
93,33%
|
6,67%
|
0%
|
0%
|
0%
|
4.
|
Warna
|
30%
|
33,33%
|
20%
|
10%
|
6,67%
|
5.
|
Keseluruhan
|
40%
|
36,67%
|
13,33%
|
6,67%
|
3,33%
|
a.
Rasa
Karakter
rasa produk yang dihasilkan adalah rasa gurih khas, dengan variasi bumbu yang
merata dan meresap pada Daun Bayam (Amaranthus spp.).
Hasil uji organoleptik terhadap parameter rasa diperoleh bahwa 13,33% panelis
menyatakan sangat suka, 70% suka, 10% netral, 3,33% kurang suka, dan 3,33%
tidak suka. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa persentase panelis yang
kurang dan tidak menyukai rasa produk kurang dari 10%. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa dari segi rasa produk inovasi Keripik Berbahan Dasar Daun
Bayam (Amaranthus spp.) dapat diterima oleh panelis.
b.
Aroma
Bayam (Amaranthus spp.) pada dasarnya memiliki
aroma yang tidak disukai anak-anak, namun setelah diolah menjadi keripik, aroma
bayam yang semula tidak sedap menjadi ennak dan menarik perhatian anak-anak.
Terhadap aroma
sampel, 26,67% panelis menyatakan sangat menyukai, 36,67% suka, 23,33% netral,
10% kurang suka, dan 3,33% tidak suka. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
lebih dari 60% panelis dapat menerima aroma produk. Dapat disimpulkan bahwa
dari segi aroma, produk inovasi Keripik Berbahan Dasar Daun Bayam (Amaranthus spp.) dapat diterima oleh panelis.
c. Kerenyahan
Kerenyahan
yang dimaksudkan adalah kerenyahan Daun Bayam (Amaranthus spp.) setelah
menjadi produk keripik. Aspek kerenyahan dipilih karena pada umumnya anak
suka terhadap makanan yang renyah.
Berdasarkan
uji organoleptik, 93,33% panelis menyatakan sangat suka, 6,67% suka, 0% netral, 0%
kurang suka, dan 0% tidak suka. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 100% panelis
menyukai kerenyahan produk. Dengan demikian, dari segi kerenyahan Keripik Bayam (Amaranthus spp.) sangat disukai
anak-anak.
d.
Warna
Warna
merupakan aspek penting dalam menarik minat anak terhadap makanan. Warna pada
produk merupakan kombinasi dari warna hijau gelap kekuningan yang diperoleh
Bayam (Amaranthus spp.) setelah tercampur dengan tepung beras.
Uji organoleptik
terhadap warna diperoleh persentase 30% menyatakan sangat suka, 33,33% suka, 20% netral, 10% kurang suka,
dan 6,67%
tidak suka. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa persentase tidak suka kurang
dari 30%, sehingga dapat disimpulkan bahwa dari segi warna produk Keripik Berbahan Dasar Daun Bayam (Amaranthus spp.) dapat diterima oleh panelis.
e. Keseluruhan (Overall Acceptance)
Variabel
terakhir yang diujikan yaitu tingkat kesukaan panelis terhadap karakter produk
secara keseluruhan. Hasil yang diperoleh yakni 40% panelis menyatakan sangat
suka, 36,67% suka, 13,33% netral, 6,67% kurang suka, dan 3,33% tidak suka.
Hasil
yang diperoleh menunjukkan bahwa mayoritas panelis menyukai produk inovasi Keripik Berbahan Dasar Daun Bayam (Amaranthus spp.). Total jumlah panelis yang menyatakan
kurang suka dan tidak suka kurang dari 10%.
Berdasarkan
hasil analisis dari lima parameter yang diujikan meliputi rasa, aroma,
kerenyahan, dan keseluruhan, produk Keripik Berbahan Dasar Daun Bayam (Amaranthus spp.) disukai oleh panelis. Berdasarkan hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa produk inovasi Keripik Berbahan Dasar Daun Bayam (Amaranthus spp.) memiliki potensi yang baik untuk digunakan sebagai upaya
peningkatan nafsu makan anak terhadap sayuran utamanya bayam dari segi uji
organoleptik.

PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan
penelitian mengenai upaya peningkatan nafsu makan anak terhadap sayuran melalui
keripik bayam (amaranthus spp.),
maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1.
Sayuran
bayam mempunyai banyak gizi, yaitu energi,
protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, vitamin A,
vitamin B1, vitamin C, dan air. Yang bermanfaat bagi anak-anak,
diantaranya adalah meningkatkan memori otak, membentuk penglihatan yang lebih
baik, menutrisi tulang dan sendi, dan lain-lain.
2.
Minat anak terhadap sayur sangat minim,
yaitu sekitar 90% anak mengkonsumsi sayuran
<3 porsi/hari. Padahal kebutuhan anak terhadap sayur sangat tinggi, sebanyak
250 gram (setara dengan 2,5 porsi atau 2,5 gelas sayur setelah dimasak dan
ditiriskan). Untuk itu perlu adanya usaha untuk membuat anak mau mengkonsumsi
sayuran, terutama bayam yaitu dengan melalui pembuatan keripik bayam.
3.
Berdasarkan uji organoleptic yang
penulis lakukan, keripik bayam (Amaranthus spp.) dapat
mendongkrak minat anak-anak dalam mengkonsumsi sayuran.
5.2 Saran
1.
Adanya
penelitian lebih lanjut tentang pengupayaan konsumsi sayur pada anak-anak.
2.
Diharapkan
adanya tindakan lebih lanjut terhadap pembuatan keripik bayam (Amaranthus spp.) supaya anak-anak dapat mengkonsumsi sayur sesuai dengan cara
yang mereka suka.

Damayanti, Diana. 2014. Bayam
untuk anak. Jakarta : Gramedia.
Lembaga Biologi Nasional. 1980. Sayur-sayuran. Jakarta :
Balai Pustaka.
Anonim.http://aneka-tanaman-indonesia.blogspot.com/2013/04/aneka-jenis-tanaman-bayam-dan-khasiatnya.
Diakses
pada 29 Januari 2015.
Diakses pada
tanggal 19 Januari 2015.
=view&typ=html&file=296894.pdf&ftyp=potongan&tahun=2014&potongan=S1-2014-296894
chapter1.pdf.
Diakses pada tanggal 20 Januari 2015
Diakses pada tanggal 19 Januari 2015.
Diakses pada tanggal 29 Januari 2015.
0 komentar:
Posting Komentar